Rabu, 28 Maret 2012

Ayah

Ayah mengapa kamu tlalu cpat tinggal kan aku,
aku msih butuh ayah…
Ayah pergi di saat aku tiada,ktika aku melihat gambar ayah aku menangis,..
Karna aku tidak melihat wajah-nya di saat trakhir kali-nya…
Aku doakan ayah semogah ayah di trimah di sisi allah,..

kasihmu Ayah-Ibu


Sejak lahirku dewasa kini,tak jua satu basih dan pengoabananmu ayah ibu yang kubalas,besar sungguh cintamu untuk anak-anakmu…taklah dikau pinta balasan dari kasih dan pengorbananmu…tak jua membenciku ulahku walau kerap dan masih menyusahkanmu… Dewasa kini anak2mu. Tak henti kau persembahkan yg terbaik dari lakumu..sekalipun tak pernah kuusap keringat yg membasahi keningmu demi aku..tidak engkau memusuhiku walau sering kutiadakan ingatanku dari yg tlah kau berikan.disaat pintaku tak lekas terpenuhi.. Ayah Ibu tak perlu kupinta agar engkau mendo’akan aku..karna pasti namaku tercantum dido’amu..Ya Allah mohonku padaMU..penjagaan jua kasihmu tuk ayah ibuku..lekatkanlah senyum diwajahnya tiap langkah kakinya..

puisi untuk Ayah dan Ibu


Untukmu Ayah Untukmu Ibu
Kasihmu… sayangmu… selalu kau berikan padaku…
Kau banting tulangmu… kau peras keringatmu…
Namun kau selalu berusaha tersenyum didepanku…
Walau ku sering mendurhakaimu…
kau tak pernah berhenti memberi semua itu…
Kau pun tak pernah sedikitpun meminta balasan dariku…
Karena ku tau… kau lakukan semua itu…
Hanya untuk membuatku bahagia…
Kau cahaya hidupku…
kau pelita dalam setiap langkahku…
Maafkan…bila aku belum bisa membalas semua kebaikan yang telah kau berikan untukku…
Tetapi Aku berjanji… aku akan selalu berusaha dan berdo’a semampuku… untuk kebahagiaanmu di masa tua mu nanti…
Agar kau selalu tersenyum… walaupun apa yang ku beri… tidak sebesar apa yang ku terima selama ini…

Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2011/08/puisi-untuk-ayah-dan-ibu.html#ixzz1qP3uiiLq
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya.

IBU

Ibu,,, ijinkan aku mencium punggung tanganmu, agar aku selalu ingat, tangan inilah yang menopang aku manja saat aku kecil dulu.
"terima kasih Ibu"
      Di ruang tunggu dokter bedah tulang aku memperhatikan seorang ibu yang menggendong bayinya sambil sibuk mengurus dan menghibur seorang balita yang kakinya patah. dari percakapan ibu itu dengan yang lainnya, terungkap bahwa anaknya jatuh dari pohon . Ayah anak itu bekerja di kota lain, ibu itu meninggalkan warungnya untuk mengobati anaknya yang ke sekian kali. Beberapa jam bersama ibu itu dan pasien lainnya di RS itu membuat saya merenung, betapa beratnya ibu-ibu kita mengurus anak-anaknya. Apalagi jika anak-anaknya sedang sakit, dia bisa bekerja merawat dan membimbing anaknya 24 jam sehari. Ingat bahwa kadang-kadang kita tidak selalu sependapat dengan ibu kita, padahal kasih sayang seorang ibu tidak perlu diragukan lagi. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah? Surga di telapak kaki ibu. Maka, marilah kita cium punggung tangan ibu kita sepenuh hati seraya memohon Allah mengasihi ibu kita yang mempunyai cinta seindah pendar-pendar warna pelangi.

Aku Ada Untukmu


Ah.. rasanya aku udah bertahun tahun tidak pernah melukis tentang cinta
baru kemaren saja aku membuatnya ada..
apakah rasa ini telah tiada..
memilih dan mencari sang raja kata..
aku ada untukmu..
aku rasa ini untukmu..
dan mungkin aku akan selalu ada buatmu..
Dimana aku..
ruangan ini gelap..
ruangan ini senyap..
membangun dan menjunjung..
akhirnya aku tergelatak di atas kertas bertuliskan tinta emas..
“aku menunggumu sejak dulu, aku mengharapmu sejak dulu, tapi bisuku mendekapku, bisuku menyembunyikan nyaliku, dan hatiku terus menderu.., hatiku ingin kamu”
Aku mencintaimu.. dengan atau tanpa alasan yang tak pernah kau tau :) .

Seandainya



Ketika malam tak lagi berbintang
Ketika bulan tak lagi terlihat
Disaat itulah, hingga sekarang aku merindukanmu
Selama bintang selalu dapat kulihat
Selama bulan selalu menemaniku di malam yang gelap
Aku selalu bercerita kepada mereka
Aku merindukanmu..
Merindukan belaian lembut
Kasih sayang yang ingin selalu kurasakan darimu
Terkadang ku menangis
Sambil bercerita kepada bulan dan bintang
Tentang perasaan yang kupunya untukmu
Andai kau tahu rasa ini
Rasa yang sulit untuk ku hilangkan
Karena aku terlalu mencintaimu
Dan kini aku berharap kau kembali
Aku berharap sulit kau hilangkan pula diriku ini di hatimu
Agar kau senantiasa tak jauh dari diriku
Egokah aku?
Mencintaimu, berharap kau kembali
Dan semua ini, hanya SEANDAINYA..

Kesunyian Hati


terdiam aku dalam kesendirian malam
sendiri dan hanya terdiam membisu tanpa kata
merenug di kesendirian hatiku
kesunyian membawaku di ujung pekat malam
merengkuh dalam kesepian
semakin aku rasa aku hanyut dalam
ketidakpastian jalan hidupku
kenapa semua ini harus terjadi
telah banyak kita mengarungi mimpi”
yang dulu ingin kita gapai
apa itu akan kau sia-siakan
lelah sejujur hati ini
namun aku hanya memikirkanmu
aku merasa kehilanganmu
kehilanganmu tlah membuatku terpaku membisu
aku hanya butuh dirimu di sampingku
bukan sosok wajah yang baru
aku hanya inginkan kamu
yang dulu pernah singggah di ruang kecil
yang kini telah menjadi sepi
kini aku mengerti
ketidak hadiran dirimu untuk ku
aku bukan milikmu lagi di hatimu
kau tlah membuang jejak-jejak manis
kenangan kita yang lalu
sebelum aku jauh melangkah ke depan
kasih semoga kau bahagia dengan jalan
yang kau tempuh
maafkan aku jika aku tak pernah sempura
tuk memberimu kebahagiaan