Selasa, 20 Maret 2012

Cinta

Cinta sejati tidak datang begitu saja, tetapi melalui proses sedih dan tawa bersama.
~Anonim~
|
Kalimat di atas langsung teringat ketika hari ini, 14 Februari yang disebut Valentine's Day di layar televisi ada berita tentang "Paket coklat plus kondom" yang dijual bebas di mini market di Pacitan, Jawa Timur (Metro TV).

Beberapa hari sebelumnya, pusat-pusat perbelanjaan dan supermarket juga dipenuhi coklat dan pernak-pernik berwarna pink dengan tulisan "Love" atau "I Love You" di mana-mana. Apakah cinta itu hanya sebatas bantal berbentuk hati atau boneka berwarna pink dengan tulisan Love? Apakah cinta hanya sebatas sekumpulan bunga mawar, candle light dinner, atau paket coklat (tanpa atau plus kondom)?

Cinta tidak hanya berhenti antara dua orang yang saling menyatakan ketertarikannya lalu merayakan hari kasih sayang dengan beberapa benda, apalagi jika ditambah dengan kondom, tapi cinta membutuhkan waktu untuk berproses, bersama menjalani kehidupan yang tidak selalu penuh senyum dan tawa, tapi juga melewati kehidupan sulit yang mungkin dihiasi air mata, kesedihan, dan setumpuk kesabaran. Bersama untuk membuat keduanya berkembang menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik, tumbuh menjadi manusia-manusia yang memberi banyak manfaat. Jadi, tidak ada yang instant dalam cinta. Setuju teman? :)

Waktu


Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan. Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak (Ibnul Qayyim). ~dr. Dito Anurogo~
|
Semoga kita tidak termasuk manusia yang menyia-nyiakan waktunya dan dianggap waktu hidupnya sebagai waktu hidup binatang ternak.

*Edisi mengingatkan diri sendiri setelah melihat ulang komentar-komentar saya di dunia maya. Banyak kata-kata dan deretan huruf-huruf tanpa arti yang berisi keluhan dan canda tak bermanfaat. Betapa banyaknya waktu yang terbuang untuk kegiatan tidak jelas dan bukan sesuatu yang berguna dalam ketaatan dan beribadah kepada-Nya.

Gadis Ku


Indah Astriani Siregar





























Alumni 18 Darul Arafah (PEACE)