Jumat, 15 November 2013

TRANSFER FILE ANTAR PC/LAPTOP VIA KABEL LAN

Belakangan ini teman saya banyak yang minta benerin laptop, yah gak tau mungkin mau instal ulang ataupun upgrade OS. Saya sih sebenernya terima terima aja, tapi kesulitannya saat mentransfer file yang dibutuhkan buat instalasi di laptop itu, saya perlu memindahkan file seperti backup/data sampai pernah mencapai 70 GB. Duh saya yang hanya punya flashdisk 2 GB butuh berapa lama untuk mindahkannya, akhirnya saya menemukan solusi lain yaitu dengan mengguakan perantara kabel LAN dan fitur File Shared. Alat yang dibutuhkan hanya 2 PC/Laptop yang digunakan dan sebuah kabel LAN, yah gak sampe 1 meter udah cukup kok.

Pertama, kita mensetting permission file sharing kita agar bisa dibaca leh PC/Laptop yang dikoneksikan, pergi ke Control Panel lalu pilih Network and Internet – lalu pilihNetwork and Sharing Center – lalu pilih Change advance sharing setting – kemudian :
  1. Pada kolom Network discovery pilih Turn on network discovery.
  2. Pada kolom File and printer sharing pilih Turn on file and printer sharing.
  3. Pada kolom Public folder sharing pilih Turn on public folder sharing.
  4. Pada kolom Password protected sharing pilih Turn off password protected sharing.
  5. Lakukan pada semua network profiles (Home or Work/Public/Private).
tampilan Advance Sharing Settings
Kedua, masukkan kabel LAN pada masing masing port PC/Laptop. Saat kabel disambungkan, kita lihat bahwa koneksi pada masing masing PC/Laptop masih belum tersambung dengan normal, dan belum bisa menshared file.
Ketiga, kita setting IP address pada masing masing PC/Laptop agar bisa terkoneksi, pergi ke Control Panel lalu pilih Network and Internet - lalu pilih Network and Sharing Center - lalu pilih Change adapter settings - lalu klik kanan pada sambungan LAN yang terkoneksi – pilih Properties.
Keempat, pada Local Area Connection Properties pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) - lalu pilih Use the following IP address – lalu setting seperti berikut :
IP address: 192.168.1.1
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway: 192.168.1.3
Settingan PC/Laptop 1
Kelima, lakukan hal yang sama seperti langkah keempat, dengan settingan sebagai berikut :
IP address: 192.168.1.3
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway: 192.168.1.1
Settingan PC/Laptop 2
Keenam, refresh koneksi anda dan kita bisa lihat bahwa koneksi antar PC/Laptop tersebut sudah bisa digunakan. Setelah koneksi sudah bagus mari kita berbagi file :D
Ketujuh, kita pilih data yang ingin ditransfer ke PC/Laptop yang lainnya, kemudian kita masukkan dalam satu folder. Folder ini merupakan tempat shared data kita. Kemudian :
  1. klik kanan pada folder yang ingin dishared. ( dimisalkan saya mengshare folder Music)
  2. pilih Properties
  3. pilih tab Sharing
  4. pilih Share …
  5. pada kolom dropdown pilih Everyone – lalu Add
  6. pada kolom Permission Level pilih Read/Write
  7. klik Share
setting permission
Kedelapan, setelah sukses kita menggunakan PC/Laptop satunya lalu klik My Computer lalu pilih kolom Network, disana kamu akan melihat user PC/Laptop kamu dan user PC/Laptop satunya. Klik pada user PC/Laptop satunya, disana kamu akan melihat semua folder yang telah kamu share beserta isinya.
folder yang sudah di shared
Sebenarnya cara ini juga bisa dilakukan lebih dari 2 PC/Laptop asalkan dalam satu jaringan, tetapi pengaturannya mungkin sedikit berbeda. Kecepatan dala mengcopy data dari satu PC/Laptop ke lainnya menurut saya sama seperti menggunakan usb flashdisk 2.0, mungkin akan berbeda jika menggunakan flashdisk 3.0.
Sedikit saran dari saya, karena pengaturan yang kita lakukan sangat “terbuka”, saya takutkan ada orang/oknum yang menggunakan celah ini untuk berbuat jahat kepada anda, oleh karena itu setelah digunakan harap dimatikan fitur sharednyadengan mengulang langkah pertama dan mensetnya menjadi off dan pada settingan password protected jadikan on.
Selamat berbagi :D

Minggu, 29 September 2013

MAAF MEMAAFKAN

PENDAHULUAN

Selama bulan Syawal sesudah puasa Ramadhan, masyarakat kita menyelenggarakan acara halal bihalal. Dalam halal bihalal tersebut dilakukan kegiatan saling bersalaman dengan maksud saling maaf-memaafkan. Bagaimanakah sesungguhnya ajaran Allah tentang maaf-memaafkan tersebut? Makalah ini ditulis untuk menjawab pertanyaan tersebut. Al Qur’an terjemahan yang digunakan adalah versi Dep. Agama RI yang tertulis dalam program komputer Al Qur’an digital vesi 2.1.

MEMBERI MAAF
Memberi maaf atas kesalahan orang lain adalah salah satu ciri orang bertaqwa (3:133) dan 3:134).

3:133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

3:134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Meskipun kita diperbolehkan tidak memberi maaf dengan cara melakukan pembalasan atas kejahatan yang dilakukan seseorang dengan kejahatan serupa, Allah menganjurkan untuk memberi maaf kepada orang yang berbuat kejahatan kepada kita (42:40). Memberi maaf adalah sikap yang diutamakan di sisi Allah (42:43). Memaafkan kesalahan orang lain juga disebut dalam 4:149 sebagai amal yang baik. Disebutkan pula dalam 2:263 bahwa pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan perasaan si penerima. Perintah agar menjadi orang yang pemaaf disebutkan dalam 7:199.

42:40. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.

42:43. Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.

4:149. Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Kuasa.

2:263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.

7:199. Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.

Jadi, dapat dikatakan di sini bahwa pemberian maaf adalah perintah Allah yang sangat dianjurkan oleh Allah. Disebutkan dianjurkan karena tidak memberi maaf juga tidak berdosa. Akan tetapi, jika kita ingin disebut sebagai orang bertaqwa, pemberian maaf adalah suatu kewajiban.

MEMINTA MAAF
Di dalam Al Qur’an tidak ditemukan perintah agar kita meminta maaf kepada orang lain sehubungan dengan kejahatan yang kita lakukan. Yang ada adalah perintah agar meminta ampun kepada Allah (27:46; 11:3; dan 8:33).

27:46. Dia berkata: "Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat."

11:3. dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.

8:33. Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun

Jika kita berbuat kesalahan kepada orang lain, kita sesungguhnya telah berbuat dosa. Yang dapat mengampuni dosa adalah Allah sehingga kita meminta ampunan dari Allah atas dosa kita tersebut.

PEMBAHASAN
Absensi perintah meminta maaf dalam Al Qur’an hendaknya menyadarkan tiap orang agar tidak mengharapkan permintaan maaf dari orang lain. Artinya, pemberian maaf kepada seseorang tidak bergantung pada keberadaan permintaan maaf. Selain itu, absensi perintah meminta maaf bermakna bahwa meminta maaf kepada orang lain bukan merupakan suatu keharusan. Artinya, permintaan maaf boleh dilakukan tetapi juga boleh tidak dilakukan.

Barangkali, yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan untuk meminta maaf adalah implikasinya pada kualitas interaksi di antara manusia. Permintaan maaf penting untuk menghindari pembalasan atas suatu kejahatan dengan kejahatan serupa.

Yang perlu diusahakan oleh orang yang dijahati atau disalahi atau dizalami adalah memberi maaf kepada yang berbuat jahat atau berbuat salah atau berbuat zalim. Di lain pihak, yang perlu diusahakan oleh yang berbuat jahat atau berbuat salah atau berbuat zalim adalah meminta ampun kepada Allah.

PERSEPSI KELIRU
Seringkali kita mendengar orang berkata bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa seseorang jika orang yang dizalimi belum memberi maaf. Ini adalah persepsi yang tidak masuk akal karena Allah Maha Pengampun (85:14). Di samping itu, sudah terungkap sebelumnya bahwa Allah mengajarkan kepada manusia agar menjadi orang yang pemaaf sehingga tidak mungkin Allah akan berpihak pada orang yang tidak pemaaf. Tambahan, persepsi seperti itu bertentangan dengan 18:26 yang menyebutkan bahwa Allah tidak membutuhkan seseorang sekutu dalam membuat keputusan. Dengan demikian, keputusan Allah dalam memberi ampun kepada seseorang juga tidak tergantung pada manusia.

85:14. Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih,

18:26. Katakanlah: "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain dari pada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan."

PENUTUP

Jika kita ingin disebut sebagai orang bertaqwa, kita wajib memberi maaf atas kesalahan orang lain tanpa harus ada permintaan maaf. Jika kita berbuat dosa kepada orang lain, kita wajib meminta ampun kepada Allah. Permintaan maaf kepada orang lain penting untuk menghindari pembalasan atas suatu kejahatan dengan kejahatan serupa atau untuk meningkatkan kualitas pergaulan. Jika ada perubahan persepsi pada diri penulis, revisi akan dilakukan.

Selasa, 28 Mei 2013

Kiat Hidup Bahagia. Bagian 5

JANGAN MUDAH TERGUNCANG OLEH BAYANGAN BURUK
Di antara terapi yang paling hebat untuk penyakit syaraf hati, bahkan juga penyakit tubuh, adalah ketahanan dan kekuatan hati serta tidak mudah terguncang atau larut oleh bayang-bayang atau khayalan-khayalan buruk yang dipengaruhi oleh pikiran buruk. Karena, bila mana manusia takluk kepada khayalan-khayalan buruk dan hatinya mudah larut oleh pengaruh-pengaruh emosional yang berupa : rasa takut akan teridapnya penyakit atau semacamnya, mudah marah ataupun terganggunya pikiran oleh hal-hal yang memedihkan perasaaannya, dan membayangkan akan terjadinya bencana ataupun akan hilangnya segala yang disenanginya, kegundahan, penyakit dalam maupun luar dan rusaknya syaraf, yang hal itu mempunyai berbagai efek buruk, yang semua orang menyaksikan sendiri bahayanya yang banyak.


[Disalin dari buku Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Sa’idah, edisi Indonesia Dua Puluh Tiga Kiat Hidup Bahagia hal 29-35, Penerjemah Rahmat Al-Arifin Muhammad bin Ma’ruf, Penerbit Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Jakarta]

Kiat Hidup Bahagia. Bagian 4

YAKINLAH, BAHWA COBAAN ITU KECIL DIBANDING BESARNYA KARUNIA.
Demikian halnya, jika ia tertimpa atau khawatir tertimpa cobaan atau hal yang tidak diinginkannya, seyogianya ia membandingkan ni’mat-ni’mat yang masih melekat padanya, baik di sisi kehidupan religi atau duniawi, dengan cobaan-cobaan yang menimpanya itu. Maka, saat membandingkan antara keduanya itu, akan nyata betapa banyaknya ni’mat yang dirasakannya dan betapa kecilnya cobaan yang menimpanya.

Begitu juga, seyogianya ia membandingkan bahaya yang dikhawatiri akan terjadinya itu dengan banyaknya peluang kemungkinan terhindar darinya. Maka, janganlah ia membiarkan kemungkinan yang lemah tadi mengalahkan banyaknya kemungkinan yang kuat itu. Dengan ini, akan sirnalah kegundahan dan kekhawatirannya. Hendaknya ia pun memperhitungkan kemungkinan terbesar yang dimungkinkan menimpanya. Lalu, ia kuatkan hatinya untuk menghadapinya kalaupun terjadi, dan berupaya untuk mencegah yang belum terjadi dan menangkis atau meringankan cobaan yang terjadi.



[Disalin dari buku Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Sa’idah, edisi Indonesia Dua Puluh Tiga Kiat Hidup Bahagia, Penerjemah Rahmat Al-Arifin Muhammad bin Ma’ruf, Penerbit Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Jakarta]

Kiat Hidup Bahagia. Bagian 3

MELUPAKAN COBAAN YANG TELAH LAMPAU

Diantara sarana penyebab lahirnya kegembiraan dan sirnanya berbagai kegundahan dan keruwetan adalah berupaya keras menyingkirkan penyebab kegundahan itu dan meraih berbagai sarana yang dapat membuahkan kegembiraan. Yaitu dengan melupakan cobaan-cobaan yang telah lampau yang tidak mungkin diputar ulang, dan menyadari bahwa kekalutan hati dan memikirkan hal itu adalah suatu tindakan sia-sia dan tidak dibenarkan oleh akal yang sehat, dan bahwasanya memikirkan hal yang semacam itu adalah suatu kebohongan dan kegilaan.

Jadi ia harus menekankan agar tidak memikirkan cobaan masa lalu itu. Juga agar ia menekankan hatinya agar tidak gelisah atau guncang menghadapi masa yang akan datang, yang dibayangkan akan menghadapi kemiskinan atau kekhawatiran atau bayang-bayang masa depan buruk yang lain. Hendaknya ia mengetahui, bahwa segala peristiwa dimasa mendatang, baik itu keberuntungan atau keburukan, harapan baik atau derita, adalah tidak dapat diketahui, dan bahwasanya itu semua di tangan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sedang ditangan hamba tiada lain adalah usaha meraih keberuntungan dan menangkis keburukan di masa mendatang itu. Disamping itu hendaknya seorang hamba mengetahui, jika ia memalingkan pikirannya dari bayang-bayang kegelisahan masa depan dan bertawaqal kepada Allah untuk membenahinya serta percaya penuh kepadaNya saat melakukan itu semua, niscaya hatinya akan tenteram, kondisinya akan membaik dan akan sirnalah kegundahan maupun keguncangannya itu.


[Disalin dari buku Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Sa’idah, edisi Indonesia Dua Puluh Tiga Kiat Hidup Bahagia hal 26-29, Penerjemah Rahmat Al-Arifin Muhammad bin Ma’ruf, Penerbit Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Jakarta]

Kiat hidup bahagia. bagian 2

MASA BAHAGIA YANG PENDEK ITU, JANGANLAH ENGKAU PENDEKKAN LAGI DENGAN KEGUNDAHAN KELARUTAN DALAM KEKERUHAN PIKIRAN.

Orang yang bijak mengetahui bahwa hidupnya yang sehat dan benar adalah hidup yang penuh dengan kebahagiaan dan ketentraman, dan bahwasanya itu pendek sekali. Maka, tidaklah sepatutnya ia memendekkannya lagi dengan kegundahan dan kelarutan bersama kekeruhan pikiran. Karena, hal itu bertentangan dengan hidup sehat dan benar. Maka orang yang bijak sangat menghemat hidupnya, jangan sampai hari-harinya hilang begitu saja dirampas kegundahan dan kekeruhan pikiran.

Dalam hal ini tidak ada bedanya antara orang-orang yang taat dan orang yang jahat. Hanya saja, dalam mewujudkan kehidupan sehat bahagia ini, orang mu’min memiliki nilai lebih dan perolehan lebih di sisi manfaat duniawi maupun ukhrawi.


[Disalin dari buku Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Sa’idah, edisi Indonesia Dua Puluh Tiga Kiat Hidup Bahagia, Penerjemah Rahmat Al-Arifin Muhammad bin Ma’ruf, Penerbit Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Jakarta]

Kiat Hidup Bahagia, Bagian 1

BERIMAN DAN BERAMAL SHALIH DENGAN SEBENARNYA

Sarana yang paling agung yang merupakan sarana pokok dan dasar bagi tergapainya hidup bahagia ialah : beriman dan beramal shalih. Allah Azza wa Jalla berfirman:

"Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih[1], baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan ia beriman, maka sesungguhnya akan Kami karuniakan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka lakukan." [An-Nahl: 97]

Kepada orang yang memadukan antara iman dan amal shalih, Allah Ta’ala memberitahukan dan menjanjikan kehidupan yang baik di dunia dan pahala yang baik di dunia dan akhirat.

Sebabnya jelas. Karena, orang-orang yang beriman kepada Allah dengan iman yang benar lagi membuahkan amal shalih yang mampu memperbaiki hati, akhlak, urusan duniawi dan ukhrawi, mereka memiliki prinsip-prinsip mendasar dalam menyambut datangnya kesenangan dan kegembiraan, ataupun datangnya keguncangan, kegundahan dan kesedihan.

Mereka menyambut segala hal yang menyenangkan dan menggembirakan dengan menerima, mensyukurinya dan mempergunakannya untuk seeuatu yang bermanfaat. Jika mereka menggunakannya demikian, maka niscaya hal itu akan melahirkan nilai-nilai agung di balik kegembiraan karenanya, pendambaan kelanggengan dan keberkahannya, dan keberharapan pahala seperti pahala yang diperoleh para hamba yang bersyukur. Nilai-nilai itu, dengan setumpuk buah dan keberkahannya, justru mengungguli wujud kegembiraan-kegembiraan itu, yang itupun bagian dari buahnya.

Mereka hadapi cobaan, mara bahaya, kegundahan dan kesedihan dengan melawan apa yang mungkin dilawannya, menepis sedikit apa yang mungkin ditepis, dan bersabar terhadap apa yang harus terjadi tidak boleh tidak. Dengan demikian, dibalik cobaan cobaan itu lahirlah nilai-nilai agung berupa sikap melawan yang penuh arti, pengalaman dan kekuatan serta kesabaran dan ketulusan untuk hanya berharap pahala Ilahi. Dengan meletakkannya nilai-nilai agung itu di hati, kecillah di mata mereka aneka cobaan berat. Sedangkan yang bersemayam di hati justeru kesenangan, cita-cita mulia dan dambaan untuk menggapai karunia dan pahala dari Allah.

Dalam hadits shahih, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan ini, beliau bersabda.

“Artinya : Sunnguh mengagumkan perihal mu’min. Semua hal yang dialaminya adalah baik. Jika ia mendapat hal yang menyenangkan, ia bersyukur. Maka hal itu menjadi suatu kebaikan baginya. Jika ia tertimpa hal yang menyakitkan, ia bersabar. Maka hal itu menjadi suatu kebaikan baginya. Sifat itu tidak dimiliki siapapun kecuali oleh seorang mu’min” [Imam Ahmad bin Hanbal, Al-Fathur Rabbani Lil Tartibi Musnadil Imam Ahmadabni Hanbal AS-Syaibani, Kitab Al-Qadar. Muslim, Shahih Muslim, Kitan Az-Zuhud Wa Ar-Raqaiq]

Rasulullah menerangkan bahwa keberuntungan, nilai kebaikan dan buah prilaku mu’min berlipat ganda pada saat mengalami kesenangan ataupun cobaan. Oleh sebab itu, bisa jadi anda jumpai dua orang yang sama-sama mengalami ujian berupa keberuntungan dan bencana. Namun, antara satu dan yang lain berbeda jauh dalam menghadapi ujian itu, sesuai dengan kadar iman dan amal shalih yang ada pada diri masing-masing.

Orang yang beriman dan melakukan amal shalih menghadapi keberuntungan dengan rasa syukur dan sikap prilaku yang membuktikan kesungguhan syukur itu, dan menghadapi bencana dengan bersabar dan bersikap prilaku yang membuktikan kesungguhan kesabaran itu. Dengan demikian, hal itu dapat membuahkan di hatinya kesenangan kegembiraan dan hilangnya kegundahan, kesedihan, kegelisahan, kesempitan dada dan kesengsaraan hidup. Selanjutnya, kehidupan bahagia akan benar-benar menjadi realita baginya di dunia ini.

Sedangkan yang lain menghadapi kesenangan hidup dengan kcongkakan, kesombongan dan sikap melampui batas. Lalu, melencenglah moralnya. Ia menyambut kesenangan hidup seperti halnya binatang yang menyambut kesenangan dengan serakah dan rakus. Seiring itu, hatinya tidak tenteram. Bahkan, hatinya bercerai berai oleh berbagai hal. Hatinya bercerai-berai oleh kekhawatirannya terhadap sirnanya segala kesenangan dan banyaknya benturan-benturan yang pada umumnya, muncul sebagai dampaknya. Harinya bercerai berai tak menentu, karena memang hasrat jiwa tidak mau berhenti pada suatu batas. Bahkan, terus gandrung kepada keinginan-keinginan lain, yang kadangkala dapat terwujud dan kadangkala tidak dapat terwujud.

Andaikan di bayangkan dapat terwujud, ia pun tetap gelisah oleh hal-hal tadi. Ia pun menyambut cobaan yang sulit dengan rasa gelisah, keluh kesah, khawatir dan gusar. Tidak usah anda bertanya tentang dampak buruk dari itu semua, yang berupa kesengsaraan hidup, teridapnya penyakit jiwa maupun syaraf dan rasa kekhawatiran bercampur ketakutan yang bisa jadi, pada gilirannya akan menyeret ke kondisi yang paling buruk dan malapetaka yang paling mengerikan. Karena ia tidak mempunyai harapan pada pahala Ilahi dan tidak memiliki kesabaran yang mampu melipur hatinya dan meringankan beban yang dirasakannya.

(Disalin dari kitab Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Sa'idah, edisi Indonesia Dua Puluh Tiga Kiat Hidup Bahagia, Penulis Asy-Syaikh Abdur Rahman bin Nashir As-Sa'di, Penerjemah Rahmat Al-Arifin Muhammad bin Ma'ruf, Diterbitkan Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Jakarta)

Senin, 27 Mei 2013

5 Investor Bank Syariah Mundur Gara-gara Kasus Pajak Ganda



(Managementfile - Tax) - Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) mengharapkan kasus tunggakan pajak yang melilit bank-bank syariah dapat dihapuskan melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Kasus pajak tersebut telah menganggu minat investor asing untuk menempatkan dananya di bank-bank yang terlilit utang pajak hingga Rp 400 miliar.

Hal tersebut disampaikan Ketua Asbisindo Riawan Amin usai Panja RDP dengan Komisi XI di Gedung DPR-RI, Jakarta, Selasa (23/02/2010).

"Kasus pajak ini sangat menganggu karena setidak-tidaknya ada lima investor yang berminat menempatkan dananya. Namun karena adanya ketidakpastian hukum pajak ganda murabahah. Mereka enggan masuk karena takut dibebankan tunggakan pajak," ujar.

Untuk itu, lanjut Riawan melalui DPR Asbisindo meminta agar masalah pajak berganda yang dibebankan kepada bank-bank syariah dapat terselesaikan.

"Ya, kita inginnya dihapus saja. Mudah-mudahan DPR bisa menindaklanjuti," tegasnya.

Ditempat yang sama Ketua Panja Perpajakan Komisi XI Melchias Markus Mekeng mengatakan akan mencari celah untuk menyelesaikan kasus pajak bank-bank syariah.

"Kita berencana membentuk Panja Khusus untuk masalah Asbisindo ini. Bagaimanapun akan kita dukung penghapusan pajak tersebut," ungkap Melky panggilan akrab Melchias.

Melky menegaskan, konsep bank konvensional sangat berbeda dengan bank syariah dimana transaksi murabahah (jual beli) tidak seharusnya dikenakan pajak pertambahan nilai (PPn).

"Kalau dikenakan, buku mereka akan selalu buruk karena akan ada tunggakan pajak," kata Melky.

Mengenai skema penghapusan pajak tersebut, Melky mengatakan masih akan dibahas lebih lanjut. Pasalnya Menteri Keuangan dapat menghapuskan pajak jika nilai tunggakannya dibawah Rp 10 miliar.

"Jika diatas Rp 10 miliar maka harus melalui DPR. Kita akan membicarakan dengan Kementrian Keuangan lebih lanjutnya," pungkas Melky.

Engagemen letter

Engagement letter       
                                                                                                         Jakarta, 4 Januari 1992
No.      : 001/KA/03
Hal       : Audit Proposal

Kepada YTH,
Direksi
PT. Grafiti Press Internasional

            Sehubungan dengan rencana penunjukan akuntan public untuk memeriksa laporan keuangan dari PT. Grafiti press internasioanal tahun buku 1991, bersama ini kami sampaikan audit proposal untuk mendapatkan persetujuan dan konfirmasi dari bapak.

1.      Kami akan memeriksa laporan keuangan PT. Grafiti Press internasional untuk tahun buku 1990. Pemeriksaan tersebut akan kami lakukan sesuai dengan standar professional akuntan publik dan mencakup evaluasi terhadap pengendalian inten, test terhadap catatan pembukuan beserta bukti pendukungnya, dan prosedur audit lainnya yang kami pandang perlu, seperti observasi atas stockopname, konfirmasi utang, piutang, pemeriksaan notulen rapat, kontrak-kontrak dan lain-lain.

Tujuan pemeriksaan tersebut adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran dari laporan keuangan yang telah disusun oleh management. Pemeriksaan kami bukan ditujukan untuk mencari adanya fraud atau kecurangan-kecurangan, tetapi seandainya kami menemukan hal-hal tersebut atau hal-hal yang perlu mendapat perhatian management, kami akan memberitahukannya kepada management.

2.      Agar pemeriksaan kami dapat berjalan lancar kami sangat mengharapkan kerjasama yang baik dari seluruh management dan staff perusahaan dan kami mengharapkan agar perusahaan menyiapkan trial balance serta perincian-periancian yang diperlukan.

Selain itu sebelum audit report diserahkan, kami meminta supaya direksi bersedia menandatangani “surat pernyataan langganan” (client representation letter) seperti yang dinyatakan dalam standar professional akuntan public.

3.      Audit fee untuk tugas-tugas tersebut diatas, kami ajukan sebesar Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) ditambah PPN 10 % yang akan kami tagih sebagai berikut :

30 % pada saat proposal disetujui
50 % Pada saat penyerahan konsep laporan audit
20 % pada saat penyerahan final audit report
Pph 23 sebesar 7,5 % bisa dipotong dari jumlah fee tersebut

Seandainya usulan kami bisa disetujui, mohon agar copy surat ini ditanda tangani dan dikembalikan kepada kami.

Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kantor kami dan semoga kita dapat membina kerjasama yang baik.

Disetujui oleh:                                                                Kantor Akuntan Publik
PT. GRAFFITI PRESS INTERNASIONAL                                      BASKORO DAN CANDRA




        (Elyzabeth Henry)                                                                      (BASKORO)
  Tanggal : 4 Januari 1992                                                     Akuntan, Reg, Neg. D-123456

Contoh Analisa Trend



PT. Grafiti Press Internasiona
NERACA KOMPARATIF
31 DESEMBER

Aktiva lancar                                               31/12/1990                  31/12/1991                        %
            Kas                                                   Rp.  53.785.000           Rp. 124.772.000             70,9 %
            Piutang dagang dikurangi                  Rp.  88.380.000           Rp.   93.110.000             47, %
            Cadangan kerugian piutang
            Rp 10.530.000
            Persediaan                                        Rp.  84.016.000           Rp. 108.196.000             24,1 %
Biaya dibayar dimuka                       Rp.  13.360.000           Rp.   17.400.000             40,4 %
Jumlah aktiva lancar                         Rp. 239.541.000          Rp. 343.478.000             103,9 %

Investasi-investasi                                       Rp. 151.380.000          Rp. 275.950.000
Mesin dan alat-alat
Mebel dan perabot kantor                             Rp. 60.850.000            Rp    68.850.000               80 %
Mesin printing                                               Rp. 894.840.000          Rp. 1.084.840.000            19 %
                                                                     Rp. 955.690.000          Rp  1.153.690.000         

Dikurangi akumulasi Penyusutan                  Rp. (445.920.000        Rp (501.655.000) 
                                                                     Rp. 509.770.000          Rp 652.055.000

                                                                           


UTANG DAN MODAL
Utang lancar :
            Utang Dagang                                          Rp. 60.380.000        Rp. 121.675.000          61,3%
            Utang lain-lain                                         Rp. 13.037.000        Rp.   34.270.000          21,2%
            Utang dividen                                          Rp. 60.000.000                    -                                  
            Utang PPS                                               Rp. 12.722.000        Rp.     5.000.000         
            Utang wesel                                                       -                     Rp. 475.000.000
            Bagian utang jangka panjang
            yang jatuh tempo tahun berikutnya         Rp. 50.000.000                    -          


 
                                                                            Rp. 196.139.000                  Rp. 635.945.000          43,9 %

Hutang jangka panjang                                       Rp. 200.000.000                   -



Modal
Saham biasa, nominal Rp. 50.000
Modal dasar 8000 lembar, di tempatkan
Dan di setor 6000 lembar                                   Rp. 300.000.000       Rp. 330.000.000          30 %
Laba yang di tahan                                             Rp. 204.552.000       Rp. 305.538.000          100,9 %
                                                                           Rp. 504.552.000       Rp. 635.538.000          130,9 %
                                                                           Rp. 900.961.000       Rp. 1.271.483.000      


 




PT Grafiti Press Internasional
Laporan Rugi Laba
31 Desember 1991

Penghasilan dari                                       31/12/1990                    31/12/1991                                       %
Adpertensi dan penjualan Koran            Rp. 1.082.332.000       Rp 1.270.177.000                 18,7 %
Biaya-biaya usaha                                  Rp.    872.834.000       Rp 1.108.798.000                 23,6 %
                                                               Rp.    209.498.000       Rp.   161.379.000                
Pendapatan dan (biaya) 
Lain-lain bersih                                       Rp. 13.154.000            Rp      ( 393.000)
Pendapatan sebelum pajak
            Perseroan                                    Rp. 196.344.000          Rp. 160.986.000
Pajak perseroan                          Rp.   68.722.000          Rp    60.000.000
Pendapatan bersih setelah pajak             Rp. 127.662.000          Rp. 100.986.000